Alhamdulillah....
Dua siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Ustmaniyah Citeureup Bogor yaitu Salahudin Al Ayyubi dan Syahandika Efendi telah menorehkan tinta emasnya, setelah berhasil keluar sebagai salah satu dari sembilan pemenang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) dengan Alat Sensor Kertas Pada Penyiram Otomatis-nya. Kalbe-Junior Scientist Award (KJSA) merupakan ajang lomba karya sains untuk siswa tingkat sekolah dasar se-Indonesia. Karya sains sederhana yang boleh didaftarkan hanya terbatas pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (IPA Terpadu), Teknologi Terapan, dan Matematika.
Perjuangan kedua siswa yang biasa dipanggil Ayyub dan Dika ini dapat dikatakan luar biasa karena telah berhasil menumbangkan para pesaingnya yang berasal dari 190 sekolah dasar di 59 kota dan 18 provinsi. Pembuatan alat sederhana ini sebenarnya terinspirasi dari alat penyiram tanaman di sekolah yang sangat boros air maupun listrik. Maka mereka pun berinisiatif untuk membuat alat yang dapat menekannya. Di bawah bimbingan Ibu Neneng Sri Puspita Dewi, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA, mereka pun memulai proyek tersebut.
Foto Dika (kiri) dan Ayyub (kanan) sedang mempersentasikan karyanya di depan para juri.
sumber: kalbejuniorsciencefair
Dua siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Ustmaniyah Citeureup Bogor yaitu Salahudin Al Ayyubi dan Syahandika Efendi telah menorehkan tinta emasnya, setelah berhasil keluar sebagai salah satu dari sembilan pemenang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) dengan Alat Sensor Kertas Pada Penyiram Otomatis-nya. Kalbe-Junior Scientist Award (KJSA) merupakan ajang lomba karya sains untuk siswa tingkat sekolah dasar se-Indonesia. Karya sains sederhana yang boleh didaftarkan hanya terbatas pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu (IPA Terpadu), Teknologi Terapan, dan Matematika.
Perjuangan kedua siswa yang biasa dipanggil Ayyub dan Dika ini dapat dikatakan luar biasa karena telah berhasil menumbangkan para pesaingnya yang berasal dari 190 sekolah dasar di 59 kota dan 18 provinsi. Pembuatan alat sederhana ini sebenarnya terinspirasi dari alat penyiram tanaman di sekolah yang sangat boros air maupun listrik. Maka mereka pun berinisiatif untuk membuat alat yang dapat menekannya. Di bawah bimbingan Ibu Neneng Sri Puspita Dewi, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA, mereka pun memulai proyek tersebut.
Foto Dika (kiri) dan Ayyub (kanan) sedang mempersentasikan karyanya di depan para juri.
sumber: kalbejuniorsciencefair
0 komentar:
Posting Komentar